PW HUDA Aceh Barat Minta Pemerintah Aceh Tinjau Ulang Cabor Domino di Aceh

waktu baca 2 menit
Jumat, 26 Sep 2025 09:52 redaksi

FRASALOCAL||ACEH BARAT-Pimpinan Wilayah Himpunan Ulama Dayah Aceh (PW HUDA) Aceh Barat, Abu Abdurrahman menyampaikan sikap tegas menolak permainan domino dijadikan sebagai salah satu cabang olahraga (cabor) resmi di Aceh, 26 September 2025.

Permintaan ini disampaikan sebagai respons atas wacana yang muncul dalam agenda olahraga daerah baru-baru ini.

Ketua PW HUDA Aceh Barat yang sering disapa Abu Yamani menegaskan bahwa domino selama ini lebih dikenal sebagai permainan yang erat kaitannya dengan praktik perjudian. Karena itu, menjadikannya sebagai cabor resmi dianggap dapat menimbulkan persepsi keliru sekaligus membuka peluang penyalahgunaan di tengah masyarakat.

“Domino bukan hanya sekadar permainan, tapi sudah melekat dengan stigma judi. Kami khawatir jika dilegalkan sebagai olahraga resmi, masyarakat akan semakin sulit membedakan antara aktivitas olahraga dengan praktik judi yang jelas-jelas dilarang oleh agama,” ujarnya.

Menurutnya, Aceh yang dikenal sebagai daerah bersyariat Islam seharusnya menjaga marwah dan konsistensi penerapan nilai-nilai agama dalam setiap kebijakan, termasuk di bidang olahraga.

“Syariat Islam adalah payung kita bersama. Jangan sampai keputusan yang diambil justru melukai identitas dan komitmen kita terhadap penerapan syariat di Bumi Serambi Mekkah,” tambahnya.

PW HUDA Aceh Barat juga mendorong pemerintah daerah serta KONI Aceh untuk lebih memprioritaskan pengembangan cabang olahraga yang benar-benar mendidik dan menyehatkan, baik fisik maupun mental generasi muda.

“Aceh memiliki banyak olahraga tradisional yang sesuai dengan sunnah Nabi dan kearifan lokal, seperti Berkuda, memanah dan Silat. Itu jauh lebih bermanfaat jika dikembangkan dibandingkan permainan seperti domino,” ungkap Abu Yamani.

Selain itu, pihaknya mengingatkan bahwa generasi muda saat ini sedang menghadapi banyak tantangan moral. Oleh karena itu, memilih cabang olahraga yang tepat dinilai sangat penting agar tidak menambah persoalan baru.

“Kita harus selektif jangan sampai olahraga yang seharusnya menjadi sarana pembinaan justru menjerumuskan,” tegasnya.

Abu Yamani juga menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menolak kebijakan yang berpotensi bertentangan dengan syariat.

Dukungan masyarakat dinilai penting agar keputusan yang diambil pemerintah benar-benar mencerminkan aspirasi rakyat Aceh.

Dengan desakan tersebut, PW HUDA Aceh Barat berharap Pemerintah Aceh dan KONI Aceh meninjau ulang Penetapan domino sebagai cabor resmi.

“Kami tidak anti olahraga, tapi mari pilih cabang yang mendidik, menyehatkan, dan sesuai dengan budaya serta syariat kita,” pungkasnya.

LAINNYA